Kreativitas Citayam Fashion Week (CFW) ini sudah menjalar di berbagai daerah di Indonesia. di Kota Pontianak Kalimantan Barat, sejumlah remaja ikut memperagakan layaknya model fashion di kawasan beberapa jalan di Pontianak tepat zebra cross jalan. Namun hal tersebut menuai reaksi dari sejumlah pengendara di Kota Pontianak. Biasanya anak menangis karena berbagai hal. Dan umumnya orangtua akan menjadi panik dan bingung ketika mendengar anaknya menangis. Berbagai cara pun dilakukan agar si kecil berhenti menangis dengan segera. Padahal, membiarkan anak menangis atau tidak melarangnya menangis justru punya manfaat bagi anak. Apa saja manfaat menangis buat si kecil? Ini jawabannya. 1. Menangis dipercaya mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil Anak perempuan sehat dan bugar. Foto Shutterstock Menangis sebenarnya adalah bentuk atau cara anak berkomunikasi. Menangis menjadi cara untuk si kecil mengungkapkan perasaan. Anak yang masih rentan dan sensitif tentu ingin mengungkapkan perasaannya, dan cara yang paling ia ketahui adalah dengan menangis. Nah, mendengar anak menangis sebaiknya jangan dilarang bahkan dimarahi. Karena dengan menangis artinya anak tidak memendam perasaan negatif. Dengan keluarnya perasaan negatif, secara alami tubuh akan lebih nyaman. Ketika bahagia dan tenang, tubuh akan memperbaiki kekebalan tubuh terhadap penyakit. Jadi menangis sangat sehat untuk kesehatan otak dan mental anak. Baca juga 5 Cara membujuk balita agar mau minum obat tanpa menangis 2. Anak menjadi lebih terbuka dan memiliki empati Ayah dan anak sedang menikmati waktu bersama. Foto Shutterstock Sikap orangtua yang tidak langsung memarahi anak atau meminta anak menghentikan tangis ternyata memberikan keuntungan bagi psikologis si kecil. Ketika orangtua menerima anak yang sedang menangis, tidak memarahinya dan dengan kasar menyuruhnya diam, efek positifnya adalah anak jadi lebih terbuka. Dengan sikap positif yang ditunjukkan orangtua ketika menghadapi anak yang menangis maka akan menjadi contoh yang baik bagi perilakunya. Anak akan terbiasa mengungkapkan emosi dan perasaannya. Tentu hal ini akan membantu anak tidak tumbuh sebagai pribadi tertutup, keras hati dan tak punya empati. Sikap langsung memarahi anak akan membuat ia takut dan menjadi pribadi yang menutup diri. Tapi sebaliknya, anak akan memiliki empati dalam menyikapi satu peristiwa karena perilaku yang dicontohkan orangtua saat menyikapi dirinya yang sedang menangis. 3. Anak memiliki ikatan emosional mendalam dengan orangtua Anak memeluk ibu. Foto Shutterstock Menenangkan anak menangis akan menjadi momen membangun kedekatan emosional dengan anak. Anak jadi nyaman dengan orangtua untuk berbagi apa yang ia rasakan dan apa yang terjadi di dalam hidupnya. Anak merasa orangtua adalah tempat ia berbagi dan berlindung. Hal ini nantinya akan jadi bekal yang baik untuk lebih mengenal anak dan mencegahnya dari kegiatan negatif. Baca juga Bangun bonding dengan mengajak anak belanja bersama rasakan manfaatnya Bu 4. Anak yang menangis lebih cepat tidur pulas Anak tidur pulas. Foto Shutterstock Hal menarik dari kebiasaan membiarkan anak menangis ternyata membuat anak jauh lebih cepat tertidur dibandingkan anak yang dipaksa tidur. Anak yang dibiarkan menangis pun jarang menangis di malam hari. Ini karena anak merasa tidak tertekan. Mereka mampu mengutarakan apa yang dirasakan dengan menangis. Baca juga 7 Manfaat kesehatan membiasakan anak tidur dengan kamar gelap 5. Anak memiliki kebebasan mengekspresikan perasaan Menangis bentuk dari luapan ekspresi. Foto Shutterstock Anak menangis tidak selalu identik sebagai anak yang cengeng dan manja. Sebab, menangis adalah bentuk dari anak mengekspresikan perasaan yang sulit untuk dikatakan. Menangis membuat anak bisa merasa lega dan nyaman. Karena itu jika anak menangis biarkan saja untuk beberapa saat. Sampai ia puas melampiaskan perasaannya baru kemudian orangtua menenangkan dan mencari tahu penyebab anak menangis. Anak yang diberikan kebebasan mengungkap perasaan akan menjadi sosok yang mandiri dan kreatif. Jadi kalau mendengar anak menangis jangan terburu-buru menyuruh berhenti atau panik ya. Tapi yang perlu diingat orangtua adalah, melarang anak menangis bukan tindakan yang sepenuhnya salah, tapi harus dilihat juga usia sang anak ya. Jika anak sudah bisa mengerti mana yang baik dan tidak, tentu ibu boleh saja melarangnya tapi dengan cara yang halus dan tepat. Febria Silaen MenghadapiAnak Remaja yang Mengalami Mood Swing. Kenali 7 Cara Menghadapi Anak Remaja Terbaik. #1 Ekstra Sabar dan Tenang. #2 Belajar Menyukai dan Memahami. #3 Berpikir Dari Sudut Pandang Remaja. #4 Banyak Komunikasi. #5 Jangan Sering Menuduh Atau Berpikir Negatif. #6 Bersikap Humoris.
Ketika anak melakukan sebuah kesalahan, sebagian ibu tanpa sadar bisa kelepasan dan langsung memarahi anak mereka. Namun, tahukah Bunda ada dampak buruk yang bisa terjadi pada Si Kecil jika sering dimarahi? Seiring bertambahnya usia anak, ada saja tingkah lakunya yang bisa menguji kesabaran. Terkadang, wajar bila satu atau dua tingkah bisa membuat emosi Bunda jadi terpancing, apalagi jika Si Kecil tidak bisa dinasihati dengan baik. Akan tetapi, perlu diingat bahwa memarahi, meneriaki, atau mungkin mengumpat anak bukanlah solusi yang tepat. Bahkan, kalimat dari orang tua yang tidak disangka akan menyakitkan untuknya bisa berdampak buruk pada dirinya. Alih-alih memahami maksud nasihat ibunya, anak malah bisa mengalami trauma psikis yang dapat mengganggu perkembangan mental dan kecerdasannya. Dampak Sering Memarahi Anak Jika sudah merasa emosi dan ingin marah, Bunda sebaiknya berusaha menahan amarah yang hendak keluar. Berikut ini adalah dampak buruk yang bisa terjadi pada anak bila ia sering dimarahi 1. Anak menjadi penakut dan tidak percaya diri Saat anak melakukan kesalahan, bukan berarti Bunda berhak untuk memarahi dan membentaknya, ya. Ketika Bunda marah, Si Kecil mungkin akan diam. Namun, ia diam karena merasa takut dan terancam. Hal tersebut bisa menyebabkan Si Kecil menjadi pribadi yang penakut, lho, Bun. Selain itu, terlalu sering dimarahi juga bisa menurunkan rasa percaya diri lantaran Si Kecil merasa apa yang ia lakukan selalu salah di mata Bunda. 2. Perkembangan otak anak terganggu Bunda mungkin berpikir bahwa memarahi saja tidak akan berefek secara fisik seperti memukul. Namun, tahukah Bunda? Otak anak yang sering dimarahi bisa mengalami hambatan perkembangan hingga ukurannya menjadi lebih kecil dibanding rata-rata. Jadi, terlalu sering memarahi anak benar-benar bisa berdampak secara fisik. Bagian otak yang paling terpengaruh adalah bagian yang memproses suara dan bahasa. Hal ini bisa terjadi lantaran otak cenderung lebih mudah memproses informasi dan peristiwa yang negatif dibandingkan yang positif. Dengan kata lain, bagian otak ini menjadi “tumpul” karena lebih sering mencerna informasi yang tidak memicu perkembangan. 3 Anak mengalami depresi dan gangguan mental Memarahi Si Kecil mungkin bisa membuat Bunda merasa didengar atau dihargai. Namun, sebenarnya dengan dimarahi, anak melakukan apa yang diperintahkan kepadanya atas dasar rasa takut, bukan karena menghargai. Ini bisa dikatakan tergolong seperti perilaku bully. Selain rasa takut, anak juga bisa merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan terluka hatinya. Hal ini tentu bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya. Lama-kelamaan, anak yang sering dimarahi bisa mengalami depresi. Di kemudian hari, anak bisa saja mencari pelampiasan untuk menuangkan luapan emosi negatifnya dengan merusak dirinya sendiri, misalnya menggunakan obat-obatan terlarang. 4. Menjadi sosok pemarah di kemudian hari Ditempa dengan amarah secara terus-menerus bisa menyebabkan anak memiliki masalah mental dan perilaku di kemudian hari, misalnya anak bisa menjadi sosok yang lebih agresif. Selain itu, anak juga berpikir bahwa marah atau memaki adalah respons yang normal saat menghadapi masalah. Jadi, anak akan meniru hal ini pula, baik pada teman, guru, atau orang di sekitarnya. Bahkan, anak bisa jadi gemar berkelahi atau sering memukul bila sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya. Di masa depan, bukan tidak mungkin ia melakukan ini pada pasangan dan anaknya. Tips agar Tidak Mudah Marah pada Anak Nah, agar tidak mudah marah pada anak, ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan, yaitu Tarik napas yang dalam lalu hembuskan, dan ulangi beberapa kali. Buatlah diri Bunda tenang ketika Si Kecil melakukan kesalahan. Ingat bahwa kesalahan yang ia lakukan adalah sebuah proses pembelajaran untuknya. Tanamkan pada pikiran Bunda bahwa memarahi anak bukanlah solusi dari suatu masalah. Bila amarah Bunda meningkat, coba cari kegiatan lain terlebih dahulu untuk mengalihkannya, misalnya mendengarkan lagu kesukaan. Beri tahu Si Kecil apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan dengan tenang namun tegas. Berikan penjelasan yang mudah ia pahami. Jangan lupa untuk selalu mempercayai anak dan menghargai anak atas apa yang ia lakukan. Dengan mengetahui dampak buruk di balik sering memarahi anak, mulai sekarang Bunda bisa berlatih untuk mengendalikan emosi, ya. Memarahi anak sebenarnya bukanlah sesuatu yang sama sekali tidak diperbolehkan. Namun, Bunda harus mengetahui batas untuk mulai marah serta batas untuk berhenti dan menunjukkan kasih sayang pada Si Kecil. Bila ia melakukan kesalahan, memberikan hukuman ringan boleh saja, namun Bunda juga dianjurkan untuk memberikan hadiah ketika ia melakukan sebuah prestasi atau tindakan yang baik. Cobalah untuk bisa lebih tenang di kala anak membuat keributan kecil. Bila setelah menerapkan tips-tips di atas Bunda tetap tidak bisa mengendalikan amarah, ada baiknya Bunda berkonsultasi dengan psikolog.

Jadiseperti yang tadi Ibu Ester katakan, seharusnya kegagalan ini kecil bukan besar, tidak fatal, mereka tidak sampai mendapat nilai buruk hanya turun satu nilai misalkan dari 9 ke 8, tapi buat mereka karena persepsi atau pandangan mereka sudah terdistorsi, melihat penurunan satu angka dari 9 ke 8, seolah-olah penurunan yang drastik dari 9 ke 4.

GorengIkan Jangan Pernah Pakai Bumbu Ini, Kalau Ngeyel Malah Nyesel Seumur Hidup Jangan sampai keliru! Menggunakan bumbu pada ikan goreng tidak boleh asal-asalan karena bisa membuatnya lengket di
\n jangan sampai adik menangis kalau tidak dimarahi ibu
hi: :hi: Banyak yang bilang senjata andalan cewek itu air mata :mewek Dan banyak cowo yang bingung harus gimana pas hadapin cewe nangis :bingung Pengalaman ane sendiri sebagai cewe, Ane pernah beberapa kali nangis pas lagi sama cowo ane dan reaksinya beragam, Ada yang ane suka, ada yang bikin tambah sedih :( Dibawah ini ane coba kasih tips buat agan-agan 6 Hal
Anakanak pada usia 2 - 7 tahun berada pada tahap perkembangan kognitif yang disebut tahap pra-operasional. Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan kemampuannya untuk mengumpulkan data-data mengenai dunia di sekitarnya. Ia mulai belajar mengenal serta memahami identitas dan fungsi dari suatu benda. Rasa ingin tahunya sangat tinggi, namun
Bilaaku sampai rumah sewa suami, aku tengok ada ramai kawan dia dalam rumah. Aku telefon cakap aku nak masuk, tapi kena marah. Dia marah sebab aku tak sepatutnya balik rumah dia hari tu. Dia tidak pernah bercinta dengan mana – mana perempuan manakala aku masih f0bia sebab baru lepas putvs cinta, penantian bertahun – tahun telah disia
JIRJ.
  • m5ua5paj6h.pages.dev/354
  • m5ua5paj6h.pages.dev/269
  • m5ua5paj6h.pages.dev/76
  • m5ua5paj6h.pages.dev/386
  • m5ua5paj6h.pages.dev/142
  • m5ua5paj6h.pages.dev/129
  • m5ua5paj6h.pages.dev/43
  • m5ua5paj6h.pages.dev/383
  • m5ua5paj6h.pages.dev/257
  • jangan sampai adik menangis kalau tidak dimarahi ibu